Orasi Ilmiah Ketua Himmpas IPB pada Islamic Science Forum*

Oleh Achmad Siddik Thoha**

Bismillahirrahmaniirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? 
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. 
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri[493], maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan[493]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. 

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(An-Naml-95-99)

Alquran selama ini kita pahami sebagai mukjizat dan pedoman hidup bagi orang-orang beriman, yang diturunkan Allah melalui utusannya, Muhammad SAW. Membacanya merupakan ibadah dan keberadaannya akan terpelihara hingga akhir zaman. Alquran juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang menyingkap rahasia penciptaan Allah SWT. Alqur’an menyediakan ruang yang tak terbatas kepada manusia untuk merenung, ber-tafakkur dan ber-tadabbur untuk memperoleh hikmah dan falsafah kehidupan. Alquran menyimpan rahasia yang sudah mengandung kebenaran yang nyata sebelum manusia mampu memikirkannya.
Masa kejayaan Islam, sebelum runtuhnya Khilafah Islamiyah, Islam selain sebagai agama, juga merupakan peradaban yang tinggi yang menghantarkan manusia pada keadilan, kesejahteraan dan martabat yang tinggi di banding peradaban lain. Islam saat itu diwarnai oleh pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para ulama yang menguasai sangat mendalam Alquran, juga muncul sebagai sosok ilmuwan dan teknokrat muslim yang mmberi kontribusi sangat penting pada kemajuan zaman. Mereka adalah penghapal Alquran, Al Hafizh, sekaligus penemu, observer.

Dalam dunia pertanian, Alqur’an memuat nama-nama Surat yang artinya Binatang Ada Al Baqarah (Sapi Betina), An Naml (Semut), , An Ankabut (laba-laba), An Nahl  (Lebah) dan Al’adiyat (kuda perang) dan  Al Fiil (Gajah). Di dunia tumbuhan kita mengenal Surat At Thin, ada kata-kata bashali (Bawang merah), Al a’nab (anggur), Fum (bawang putih), Khardalin (biji sawi), Ar Rumman (Delima), Zanjabil (Jahe), dll.  Semua itu merupakan bahan kajian yang sangat dekat dengan sisi kehidupan asasi kita. Mengkaji surat-surat itu merupakan bentuk dari bagaimana kita ingin menyelami kedalaman Alqur’an untuk menuju keimanan yang tinggi pada Allah.

Ada seorang yang mencapai gelar akademik tertinggi hanya karena mengkaji satu kata dalam Alquran. Ada seorang ilmuwan mencapai gelar Profesor hanya meneliti satu kata yaitu An Nahl atau lebah. Ada yang meneliti tentang awan yang didalam Alquran disebut sebagai As Sahab. Hanya meneliti sulur kromosom yang di dalamnya terdapat DNA, lahir beberapa Guru Besar pakar genetika di IPB ini. Bahkan bila jikalau seluruh pohon di muka bumi menjadi penanya dan tujuh lautan menjadi tintanya takkan habis hikmah Alqur’ann ini dituliskan.
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (Al Kahfi/18:109) 

Era kejayaan pertanian Islam juga telah melahirkan ilmuwan Muslim yang meletakan fondasi ilmu
pertanian, seperti agronomi, botani, serta ilmu lingkungan. Salah satu ilmuwan pertanian Islam yang terkemuka adalah Abu al-Abbas al-Nabati – gurunya Ibnu Al-Baitar.

Ahli sejarah George Sarton mengungkapkan, ”Catatan-catatan Al-Baitar adalah karya terpenting dalam dunia tumbuhan dari seluruh periode kejayaan ahli botani, mulai dari masa Dioscorides sampai abad ke-16.” Catatan Al-Baitar menyerupai kamus atau ensiklopedia lengkap tentang tumbuh-tumbuhan.

Dalam Kitab al-Jami fi al-Adwiya al-Mufrada, Al-Baitar menuliskan 1.400 macam tanaman, makanan dan obat-obatan. Sebanyak 300 di antaranya ditemukan sendiri. Kitab itu begitu berpengaruh di Eropa setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin serta masih digunakan hingga abal abad ke-19. Salah satu tokoh lainnya adalah Al-Dinawari, ahli botani di abad ke-9 merupakan pendiri botani Arab. Dia menulis sebuah ensiklopedia berjudul Kitab al-Nabat atau Book of Plants, yang terdiri dari enam volume. Itulah sebagain kontribusi Islam dalam bidang pertanian. 

Oleh karena itu, Forum Sains Islam ini mencoba menempatkan Alquran sebagai rujukan ilmiah kita sebagai muslim. Forum ini ingin menghimpun ilmuwan yang sangat dekat interaksinya dengan Alquran. Forum ini bercita-cita bahwa setiap kegiatannya melahirkan generasi ilmuwan yang kembali kepada Alquran dalam menekuni profesinya, mengkaji alam semesta, menyikapi fenomena alam dan juga menjadi landasan yang kokoh dalam berhubungan dengan Allah dan alam.

Impian Himmpas IPB ke depan , Forum ini bisa menghimpun ilmuwan dari berbagi penjuru nusantara yang memiliki consern terhadap isyarat-isyarat ilmiah dalam Alquran. Sebuah impian yang semoga menjadi kenyataan, dimulai dari ruang ini, kita ingin membentuk sebuah Forum Ilmuwan Muslim Indonesia yang akan dihimpun dalam pertemuan Nasional pada akhir tahun ini. Semoga Allah menuntun langkah kami dengan pertolongan-Nya sehingga impian kami bisa terwujud.

Wallahu'a'lam Bishshawab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

* Disampaikan pada Acara Islamic Science Forum: Genetika dalam Alquran, Kampus IPB Darmaga, Sabtu, 28 Mei 2011
**Ketua Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Himmpas IPB) 2011-2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar