Wawancara HIMMPAS dengan Rektor IPB


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kajian Laptop Muslimah

Kajian ini diadakan pekan ke-4 setiap bulannya
dihandle oleh Dept. Kemuslimahan HIMMPAS IPB

Here they are...









ditunggu kedatangan teman-teman pasca di kajian laptop muslimah selanjutnya ya
:)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Genetika dalam Al Qur’an

Notulensi Islamic Science Forum
Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Himmpas IPB)
Genetika dalam Al Qur’an
Ruang Sidang LPPM IPB, Sabtu 28 Mei 2011

Materi dari Prof Ronny Rahman Noor:

Ilmu pengetahuan dianalogikan seperti “Sarang Burung Manyar” dimana celahnya sempit dalamya luas. Ilmu pengetahuan, terlihat sempit tapi setelah digali maka akan terasa luasnya. Dalam Al Qur’an Surat Ar Rahman Allah mengingatkan kita:

“Maka nikmat Tuhan mana lagi yang akan kalian dustakan”

Genetika Tumbuh Kembang (Developmental Genetics) 

”…dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (Maryam[19]:14).

Walaupun orang tua kita papa, miskin dan tidak berdaya, keduanya telah memberikan sesuatu yang berharga berupa gen-gen yang merupakan blue print  manusia.

P = G + E + GxE
“...serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.”  (Al-A’raaf[07]:199).
Ingat bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan maksud tertentu dan tidak pernah Allah SWT menciptakan segala sesuatu secara sia sia.  Disinilah letaknya kebesaran Allah SWT sebab masih dimungkinkan untuk merubahnya melalui faktor GxE, dimana penggabungan faktor G dan E masih dapat berubah apabila individu tersebut hidup dan dididik pada lingkungan yang sama sekali berbeda dengan masa lalunya.

Kesempurnaan itu susah untuk didustakan, Ras manusia (keriting, lurus, hitam, putih, cakep, jelek dll). Kromosom manusia, bila kromosom itu berkurang saja maka akan nada kekurangan atau cacat. Dalam Genom Project, surprising, gen yang mengekspresikan bakat bertindak criminal itu ada dalam manusia. Bakat Gay dan Homoseksual juga ada gennya.  Ada juga gen yang memilki ketahanan terhadap konsumsi alkohol (tidak mudah mabuk).  Suasana/Lingkungan Maka ajaran Islam dapat menekan kecenderungan perilaku buruk manusia dengan ajarannya yang menekankan pada akhlakul karimah.

Teori Mendel vs DNA mitokondria
Dalam Al Qur’an pada Surat Al Baqarah/2: 187 disebutkan :

 “…isteri-isteri kamu; mereka adalah  pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka..”

Wanita itu adalah pakaian pria (pakaiaa maknanya bisa kromosom) yaitu mitokondria pada sel telur. DNA kaum ibu diberi rahmat mewarnai anaknya lebih dominan dari kaum bapak.
Ibu mnegandung 9 bulan 10 hari. Bila ibu yang mengandung anaknya dan menjaga akhlaknya (tidak bertengkar dengan suaminya, menjaga konsumsi yang halal) insya Allah anak yang dilahirkannya akan terlahir sempurna. Ini bukti bahwa pendidikan sudah harus dimulai sejak dalam kandungan.


Teori Evolusi Darwin
Malaikat mengatakan: "mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
(Al-Baqarah[02]:30).

Dalam Al Qur’an Sural Al Hujurat/49:13, Allah menciptakan kita untuk saling mengenal. Populasi dari Nabi Adam, terdapat jenis atau individu yang keluar atau tersisih dari lingkungannya (ekstrim, beberapa kejadian akan membuatnya kolaps). Keragaman  genetik penting untuk daya tahan hidup spesies. secara periodik spesies dimusnahkan seperti halnya kepunahan Dinosaurus,

Teori Darwin, secara genetika molekuler menjelaskan adanya Teori Evolusi. Hal ini tidak logis, karena pada dasarnya manusia adalah spesies tersendiri (manusia makhluk yg paling sempurna) dan menjadi Khalifah fil Ardh.

Teori Seleksi
Dalam teori seleksi melambatnya tingkat kemajuan seleksi ini dikenal dengan istilah plateu, dimana proses seleksi yang dilakukan pada suatu populasi tidak lagi memberikan respon akibat populasi tersebut sudah seragam

Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Al-An’aam[06]:06).

Beragamnya ras manusia, semakin seragam maka akan rentan terhadap lingkungan. Dibutuhkan keragaman untuk meningkatkan daya tahan hidup. Pemusnahan beberapa bangsa (kaum Nabi Nuh, Luth, dll) karena tidak bisa diperbaiki lagi (stagnan). Penyempitan ragam genetik, cerita Nabi Nuh (salah satu cara regenerasi populasi), Hitler menggunakan teori ini untuk ras Arya Jerman, semua ras cacat dihabiskan (Yahudi).

Teori Ketuaan (Aging vs Longevity)
Allah SWT sudah demikian jelasnya mengatakan bahwa umur manusia itu (longevity) telah ditentukan dan apabila telah sampai waktunya tidak dapat ditunda atau dimajukan walaupun hanya satu detik.

Allah SWT memang sangat menyayangi ciptaannya terutama yang beriman.  Tanda-tanda penuaan (aging), seperti misalnya kulit yang berkeriput, rambut yang beruban, kondisi fisik yang mulai melemah, serta  daya ingat yang semakin menurun merupakan peringatan dari Allah SWT bahwa ajal kita semakin dekat.

Jelas dijelaskan dalam Al_Qur’an (umur, mati, jodoh, rejeki) di tangan Allah. Seperti penemuan Gen Aging (umur) pada drosophila, Dokter memvonis umur manusia dari kondisi kesehatannya, Takdir tidak bisa diatur oleh manusia. Transplantasi (bayi tabung). Didalam Al-Qur’an ada beberapa informasi yang harus diterima begitu saja (iman), dan ada beberapa yang dapat dipikirkan lebih lanjut.

Mitokondria pada sel telur, gen-gen pembawa penyakit, seperti hemophilia, ada pada kromosom Y. Pada Heterozigot, 2/3 laki-laki terancam kebotakan sisanya 1/3 pada permpuan

Teori Lebah Madu
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (An-Nahl [16]:69).

Pada Surat An Nahl dijelaskan bagaiman lebah memberi pelajaran bagi manusia. Di dunia lebah ada ratu lebah, ada satu pejantan mengawini sang ratu lalu mati. Ada pula lebah pekerja dan prajurit yang bekerja sesuai dengan tugasnya. Bentuk rumah lebah dibangun untuk ratu lebah berikutnya. Tidak ada dua Ratu Lebah dalam satu rumah. Bila ada Ratu baru maka ia akan berpindah dengan membawa pasukan lebah pekerja dan prajurit. Tugas Ratu hanya makan dan bertelur bereproduksi.

Hikmah Diharamkannya Babi
Dalam penelitian genetika molekuler ternyata gen-gen babi dan juga utaian DNA yang disebut dengan Short Intersperse Nucleotide Elements (SINE) dan Long Interperse Nucleotide Elements (LINE) memiliki kesamaan yang sangat tinggi dengan manusia

Kita menerima semua takdir Alloh apa adanya maka perasaan kita akan ringan.
Hampir 95% gen babi sama dengan manusia (babi matanya mirip manusia, di sirkus tidak pernah ada babi, karena paling sulit diajarkan, babi memiliki putting 12 shg max. anaknya 12, diJerman bisa hg 50 karena dilatih menyusui bergantian. Makan babi serupa dengan kanibal, makan sesama manusia

Stress Protein
Kita juga sering kali diingatkan bahwa sakit itu merupakan bagian dari cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, sebaliknya rezeki dan kemewahan yang diberikan oleh Allah SWt juga berupakan cobaan

Seseorang yang tidak pernah stress suatu saat ketika dia stress maka akan mati. Stress ringan bisa memicu prestasi (kompensasi). Mitosis-meiosis terjadi saat stress (memicu mutasi). Contoh di Kampung suatu saat terjadi kebakaran, lalu muncul orang-orang yang gesit memadamkan api padahal di waktu biasa dia adalah orang biasa yang pendiam dsb.

Immunogenetics
Bukankah Al Qur’an dan Hadits telah menyatakan bahwa apabila terjadi suatu wabah penyakit pasti Allah SWT menyediakan obatnya dan obatnya tersebut biasanya  berada di sekitar wabah tersebut. Ayat berikut menegaskan:
dan apabila aku sakit, Dia (Allah) lah Yang menyembuhkan aku,” (As-Syu’araa’[26]:80).
Kemudian dalam ayat yang lain yang berbunyi: dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?", (Al-Qiyaamah[75]:27).

Keragaman dapat memberi daya tahan hidup. Mengaktifkan gen daya tahan hidup. Keadilan yang luar biasa antara anak-anak kota dan anak kampung. Belum ada bukti satupun flu burung dari ayam. Kepanikan yang luar biasa pada flu burung hingga memusnahkan banyak ayam, padahal semua penyakit pasti ada obatnya.

Genetika Tingkah Laku (Behaviour Genetics)
Di Jerman telah berhasil dikembangkan galur babi baru dengan jumlah anak yang dapat mencapai 18 ekor dalam sekali kelahiran. Ketaqwaan bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh secara instan, akan tetapi harus melalui proses yang panjang.  Diperlukan latihan yang sangat keras untuk mencapi kedua hal ini.  Latihan yang keras ini merupakan wujud dari cara mengaktifkan gen-gen yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita dan yang lebih penting lagi adalah gen ini akan diwariskan pada anak-anak kita. Dalam Islam, pendidikan sudah dimulai sejak dalam kandungan (Pendidikan Pre-natal)

Mensyukuri Nikmat vs Keragaman Genetik
Allah SWT menciptakan manusia tidak akan pernah sama.  Pada kembar identik sekalipun, masih terdapat perbedaan-perbedaan.  Disamping 10.000 gen itu, masih ada banyak lagi untaian DNA yang masih belum diketahui fungsinya.  Sampai saat ini baru sekitar 10% dari total DNA yang dimiliki oleh manusia yang berhasil diidentifikasi fungsinya.  Hal ini berarti sampai akhir zaman pun  tidak akan pernah anda manusia yang sama.
Tidak ada manusia yang diciptakan sama, bahkan untuk kembar identik.

Perkawinan Sekerabat (Inbreeding)
Dalam Al-Qur’an ada larangan menikahi kerabat, karena incest menimbulkan homozigot, lalu memunculkan gen resesif yang menimbulkan cacat.  Pada tahapan selanjutnya, apabila sudah mencapai koefisien inbreeding tertentu (angkanya berbeda untuk setiap makhluk hidup) maka inbreeding akan menurunkan performa seperti misalnya tingkat reproduksi yang menurun,  meningkatkan mortalitas, penurunan produksi dan meningkatkan pemunculan cacat dan abnormalitas.

Peradaban Manusia, Ternak dan Agama
Digambarkan bahwa cara memilih sapi yang baik adalah sapi yang tidak terlalu  tua, berwarna keemasan, bersih, tidak pernah dipekerjakan dan tidak ada cacat.  Cerita yang tercantum di dalam Al Qur’an ini menjadi inti dari teori seleksi modern yang diterapkan pada saat ini.

Rekayasa Genetik dan Teknologi Reproduksi
Dalam cerita Nabi Isa, teknologi yang digunakan oleh Allah SWT jauh lebih canggih, karena Nabi Isa dilahirkan sebagai laki-laki.   Sampai saat ini kemungkinan besar kemajuan teknologi masih belum dapat meniru hal ini.

Rekayasa genetik, Kloning, 750 kali percobaan. Mitokondria,selongsong sel telur, secanggih apapun tidak bisa menciptakan kromosom.

Apapun Ilmu yang kita pelajari tidak pernah bertentangan dengan Al-Qur’an. Nasab itu sangat mempengaruhi, bayi tabung diharamkan kecuali dari sperma dan sel telur pasangan yang sah. Ilmu Al-Qur’an membentengi kita.


Materi dari Prof. Kudang Boro Seminar

Janganlah kamu menahan ilmu yang bermanfaat untuk orang banyak. Sesungguhnya manusia dibuat dari sari pati tanah yang hanya Allah yang tahu bahan pembentuknya
Janin ditaruh di rahim yang kokoh.
Kholqon Akhor (sesuatu yang lain dari bahan pembentuknya).Maha Suci Alloh sang Pencipta.
Setelah itu kamu akan mati,Wl Amru yaaumaizilillah.
Allah Perencana terbaik.
Menerima pengetahuan dari Allah, ketentuan Allah terima apa adanya. Namun jangan lupa bagian kita di dunia.

Merusak sesuatu yang dimuliakan, hanya kesenangan dunia yang melalaikanmu.
At-Tiin, (disunnahkan membaca Balaa wa ana ‘ala minasyahidiin) manusia menzholimi dirinya sendiri.
Kemuliaan manusia, generasi unggulan. Peganglah tali agama Alloh ini dengan kuat, berjamaah.
Masalah anak urusan Alloh, terima bonus dari anak-anak yang menerima kebaikannya.(murid)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senam Nusantara-setiap Ahad Pagi-



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Orasi Ilmiah Ketua Himmpas IPB pada Islamic Science Forum*

Oleh Achmad Siddik Thoha**

Bismillahirrahmaniirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? 
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. 
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri[493], maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan[493]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. 

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(An-Naml-95-99)

Alquran selama ini kita pahami sebagai mukjizat dan pedoman hidup bagi orang-orang beriman, yang diturunkan Allah melalui utusannya, Muhammad SAW. Membacanya merupakan ibadah dan keberadaannya akan terpelihara hingga akhir zaman. Alquran juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang menyingkap rahasia penciptaan Allah SWT. Alqur’an menyediakan ruang yang tak terbatas kepada manusia untuk merenung, ber-tafakkur dan ber-tadabbur untuk memperoleh hikmah dan falsafah kehidupan. Alquran menyimpan rahasia yang sudah mengandung kebenaran yang nyata sebelum manusia mampu memikirkannya.
Masa kejayaan Islam, sebelum runtuhnya Khilafah Islamiyah, Islam selain sebagai agama, juga merupakan peradaban yang tinggi yang menghantarkan manusia pada keadilan, kesejahteraan dan martabat yang tinggi di banding peradaban lain. Islam saat itu diwarnai oleh pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para ulama yang menguasai sangat mendalam Alquran, juga muncul sebagai sosok ilmuwan dan teknokrat muslim yang mmberi kontribusi sangat penting pada kemajuan zaman. Mereka adalah penghapal Alquran, Al Hafizh, sekaligus penemu, observer.

Dalam dunia pertanian, Alqur’an memuat nama-nama Surat yang artinya Binatang Ada Al Baqarah (Sapi Betina), An Naml (Semut), , An Ankabut (laba-laba), An Nahl  (Lebah) dan Al’adiyat (kuda perang) dan  Al Fiil (Gajah). Di dunia tumbuhan kita mengenal Surat At Thin, ada kata-kata bashali (Bawang merah), Al a’nab (anggur), Fum (bawang putih), Khardalin (biji sawi), Ar Rumman (Delima), Zanjabil (Jahe), dll.  Semua itu merupakan bahan kajian yang sangat dekat dengan sisi kehidupan asasi kita. Mengkaji surat-surat itu merupakan bentuk dari bagaimana kita ingin menyelami kedalaman Alqur’an untuk menuju keimanan yang tinggi pada Allah.

Ada seorang yang mencapai gelar akademik tertinggi hanya karena mengkaji satu kata dalam Alquran. Ada seorang ilmuwan mencapai gelar Profesor hanya meneliti satu kata yaitu An Nahl atau lebah. Ada yang meneliti tentang awan yang didalam Alquran disebut sebagai As Sahab. Hanya meneliti sulur kromosom yang di dalamnya terdapat DNA, lahir beberapa Guru Besar pakar genetika di IPB ini. Bahkan bila jikalau seluruh pohon di muka bumi menjadi penanya dan tujuh lautan menjadi tintanya takkan habis hikmah Alqur’ann ini dituliskan.
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (Al Kahfi/18:109) 

Era kejayaan pertanian Islam juga telah melahirkan ilmuwan Muslim yang meletakan fondasi ilmu
pertanian, seperti agronomi, botani, serta ilmu lingkungan. Salah satu ilmuwan pertanian Islam yang terkemuka adalah Abu al-Abbas al-Nabati – gurunya Ibnu Al-Baitar.

Ahli sejarah George Sarton mengungkapkan, ”Catatan-catatan Al-Baitar adalah karya terpenting dalam dunia tumbuhan dari seluruh periode kejayaan ahli botani, mulai dari masa Dioscorides sampai abad ke-16.” Catatan Al-Baitar menyerupai kamus atau ensiklopedia lengkap tentang tumbuh-tumbuhan.

Dalam Kitab al-Jami fi al-Adwiya al-Mufrada, Al-Baitar menuliskan 1.400 macam tanaman, makanan dan obat-obatan. Sebanyak 300 di antaranya ditemukan sendiri. Kitab itu begitu berpengaruh di Eropa setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin serta masih digunakan hingga abal abad ke-19. Salah satu tokoh lainnya adalah Al-Dinawari, ahli botani di abad ke-9 merupakan pendiri botani Arab. Dia menulis sebuah ensiklopedia berjudul Kitab al-Nabat atau Book of Plants, yang terdiri dari enam volume. Itulah sebagain kontribusi Islam dalam bidang pertanian. 

Oleh karena itu, Forum Sains Islam ini mencoba menempatkan Alquran sebagai rujukan ilmiah kita sebagai muslim. Forum ini ingin menghimpun ilmuwan yang sangat dekat interaksinya dengan Alquran. Forum ini bercita-cita bahwa setiap kegiatannya melahirkan generasi ilmuwan yang kembali kepada Alquran dalam menekuni profesinya, mengkaji alam semesta, menyikapi fenomena alam dan juga menjadi landasan yang kokoh dalam berhubungan dengan Allah dan alam.

Impian Himmpas IPB ke depan , Forum ini bisa menghimpun ilmuwan dari berbagi penjuru nusantara yang memiliki consern terhadap isyarat-isyarat ilmiah dalam Alquran. Sebuah impian yang semoga menjadi kenyataan, dimulai dari ruang ini, kita ingin membentuk sebuah Forum Ilmuwan Muslim Indonesia yang akan dihimpun dalam pertemuan Nasional pada akhir tahun ini. Semoga Allah menuntun langkah kami dengan pertolongan-Nya sehingga impian kami bisa terwujud.

Wallahu'a'lam Bishshawab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

* Disampaikan pada Acara Islamic Science Forum: Genetika dalam Alquran, Kampus IPB Darmaga, Sabtu, 28 Mei 2011
**Ketua Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Himmpas IPB) 2011-2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HURU HARA HARI KIAMAT


(Kajian Surat Al Qiyaamah : 1 – 15)

Surat Al Qiyaamah termasuk dalam golongan surat-surat Makiyyah dan diturunkan sesudah sesudah surat Al Qaari’ah. Dinamakan Al Qiyaamah (Hari Kiamat) diambil dari perkataan Al Qiyaamah yang terdapat pada awal surat ini. Sebagian besar surat ini menceritakan tentang kehebatan hari kiamat. Saat pahala dan siksaan yang dialami manusia tiada batasnya.

Bila kita kaitkan dengan surat sebelumnya yaitu surat Al Muddatstsir maka kita akan menemukan hubungan antara kedua surat ini. Pada Surat Al Muddatstsir digambarkan begitu banyak peringatan yang Allah berikan kepada orang-orang kafir. Bagaimanapun peringatan-peringatan itu diberikan tetapi tetap saja mereka tidak merasa gentar dan takut dengan hari akhir karena mereka tidak mengimaninya. Pada ayat-ayat awal surat Al Qiyaamah Allah SWT kembali menguatkan dalil-dalil tentang hari kiamat dan memastikan bahwa hari kiamat pasti akan datang. Ayat yang dijelaskan pada surat ini disebutkan lebih lengkap untuk menggambarkan betapa dahsyatnya huru-hara yang terjad pada saat itu.

Hubungan lain yang akan kita temukan dari kedua surat ini adalah berkaitan dengan Al Qur’an. Pada surat Al Muddatstsir mengungkapkan bagaimana orang-orang kafir mendustakan Al Qur’an dan menganggapnya sebagai perkataan manusia biasa. Pada surat Al Qiyaamah menegaskan salahnya pendapat orang-orang kafir tersebut. Allah SWT menjamin kemurnian dan terpeliharanya Al Qur’an. Al Quran terpelihara dengan baik dalam ingatan Rasulullah SAW dan mengajarkan bacaannya. Bahkan hingga saat ini kita bisa membuktikan bahwa Al Quran merupakan kitab yang bisa dengan mudah dihafal. Ia menjadi kitab yang paling banyak dihafal oleh seluruh penduduk dunia. Tidak jarang kita menemukan pada usia yang sangat belia seorang anak mampu menamatkan hafalan hingga 30 juz Al Qur’an. Ini mengindikasikan bahwa betapa Allah telah memelihara kemurnian Al Qur’an dengan sangat baik hingga saat ini.

Pada 15 ayat awal pada surat Al Qiyaamah, Allah memberikan gambaran yang sangat jelas tentang sifat-sifat hari kiamat, kehebatanya, dan keadaan manusia pada hari itu.
1. Aku bersumpah demi hari kiamat,
2. Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri).
3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
4. Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
5. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
6. Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?"
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
8. Dan apabila bulan telah hilang cahayaNya,
9. Dan matahari dan bulan dikumpulkan,
10. Pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"
11. Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung!
12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri
15. Meskipun Dia mengemukakan alasan-alasannya.

Pada ayat (1) dan (2) Allah menggunakan dua makhluk-Nya untuk bersumpah yaitu ‘hari kiamat’ dan ‘jiwa yang menyesal’. Ibnu Katsir dan beberapa mufasir lain menjelaskan bahwa apabila Allah menggunakan makhluk-Nya untuk bersumpah pada suatau ayat maka ini menunjukkan keistimewaan dari makhluk tersebut yang membutuhkan perhatian dan penelaahan yang mendalam guna mengambil hikmah dari ayat tersebut. Pada ayat (1) Allah bersumpah dengan ‘hari kiamat’. Pada ayat ini mempertegas bahwa hari kiamat adalah janji Allah yang pasti akan terjadi. Oleh karena itu setiap manusia dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapinya dengan beriman dan beramal sholeh. Selanjutnya pada ayat (2) Allah bersumpah dengan ‘jiwa yang menyesal’. Pada dasarnya setiap manusia memiliki karakter jiwa yang selalu merasa menyesal. Penyesalan ini terjadi bukan hanya ketika manusia melakukan keburukan tetapi juga saat mengerjakan amal sholeh. Jiwa akan terus merasa menyesal tatkala ia mengerjakan amal sholeh karena sesungguhnya ia bisa berbuat amal sholeh yang lebih baik dan lebih baik lagi. Bisa dibayangkan betapa besar penyesalan jiwa ketika manusia berbuat keburukan. Jiwa yang selalu menyesal merupakan fitrah jiwa yang harus difahami oleh setiap manusia. Pada ayat ini Allah SWT ingin membawa manusia untuk menyelami karakter jiwanya.

Terdapat dua unsur yang paling dominan dalam diri manusia, yaitu jasad dan ruh. Jasad merupakan unsur yang dapat dengan mudah dilihat sehingga secara umum manusia biasanya mampu dengan cepat memperlakukannya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasadnya tersebut. Tetapi beda halnya dengan unsur ruh yang tidak terlihat. Manusia biasanya melupakan aspek pemenuhan kebutuhan ruhiyahnya. Sehingga terkadang kurang seimbang. Kedua unsur baik jasad maupun ruh harus diperlakukan dengan proporsional dan seimbang. Jalaluddin Ar Rumy mengibaratkan jasad dan ruh dengan seseorang yang menunggang kuda. Jasad diibaratkan dengan kuda tunggangan sedangkan ruh adalah orang yang menungganginya. Kuda harus cukup kuat agar bisa berlari kencang mengikuti kehendak penunggangnya. Sang penunggang kuda juga harus cukup kuat dan tangkas agar bisa mengendalikan kudanya dengan baik pada jalur yang benar sesuai tujuannya. Ketika sang penunggang kuda tiba untuk menghadap Rajanya maka kuda hanya akan ditambatkan di luar istana dan yang masuk menemui sang Raja tentu adalah penunggang tersebut. Begitu pula ketika manusia hendak mengahdap Rabb-nya maka yang akan menghadap adalah ruhnya sedang jasad akan berakhir di liang lahat.
Selanjutnya pada ayat (3) dan (4) Allah berfirman
.3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
4. Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.

Pada kedua ayat ini Allah SWT ingin menyampaikan kepada manusia bahwa kelak manusia akan ada hari kebangkitan. Untuk menghilangkan keraguan yang ada, Allah menggambarkan bagaimana kuasa-Nya yang mampu mengumpulkan tulang belulang yang telah hancur dan menyusunnya kembali dengan sempurna sebagaimana ketika Allah menciptakan manusia.  Secara khusus ayat (4) bisa diartikan ‘mampu menyamakan setiap jari manusia’. Seperti yang sudah ditemukan di dunia sains bahwa jari manusia (sidik jari) merupakan penanda yang sangat khas dan tidak akan pernah sama. Hal ini diakui sebagai keajaiban penciptaan manusia. Bila Allah SWT mampu menciptakan sidik jari berbeda untuk setiap manusia maka untuk menciptakan sidik jari yang sama bukanlah hal yang sulit. Begitu pula untuk membangkitkan kembali apa yang telah hancur dan menyusunnya kembali menjadi sesuatu yang sempurna bukanlah yang mustahil bagi Allah SWT.

Pada Surat Al Qiyaamah ayat berikutnya, yaitu (5) dan (6) digambarkan bagaimana sikap manusia mengahadapi peringatan tersebut.
5. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
6. Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?"
Pada ayat (5) Allah menggambarkan bagaimana manusia yang selalu memiliki sifat keburukan, yang tetap bertahan, tenang, dan bahkan bangga dengan kemaksiatan yang ia lakukan. Sifat seperti ini pada dasarnya merupakan potensi yang ada pada semua manusia yang harus diwaspadai.  Merasa tenang dengan kemaksiatan yang ia lakukan padahal ia sangat sadar dengan kemaksiatan itu. 

Untuk menggambarkan hal ini pada surat Al ‘Aadiyaat : 6 - 8 Allah SWT berfirman :
6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
7. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8. Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
Ayat di atas menjelaskan karakter keingkaran yang dimiliki manusia walaupun mereka sadar sesadar-sadarnya terhadap maksiat yang mereka kerjakan. Pada ayat (8) Surat Al ’Aadiyaat di atas Allah menyampaikan bahwa sifat cinta yang berlebihan pada dunia merupakan penyebab semakin kuatnya karakter kingkaran pada Allah SWT.

Sikap manusia yang sangat tenang dan bangga dengan maksiat yang ia perbuat semakin menjadi-jadi bahkan pada surat Al Qiyaamah ayat (6) bagaimana batas keingkaran manusia yang seakan menatang Allah dengan menagih kapan terjadinya hari kiamat. Bila kita melihat kondisi masyarakat kita dewasa ini maka hal yang sudah dijelaskan Allah pada ayat ini akan banyak dapat kita temukan. Kemaksiatan bukan menjadi barang yang tabu bahkan sekarang kampanye akan kemaksiatan justru sangat kuat dilakukan. Kampanye tersebut sangat subur terutama melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Kampanye seperti ini seakan menantang Allah SWT akan hadirnya hari kiamat sebagaimana gambaran dalam surat Al Qiyaamah ayat (6) di atas.

Tantangan orang-orang yang selalu berbuat ingkar pada Allah untuk mendatangkan hari kiamat terjawab pada ayat berikutnya :
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
8. Dan apabila bulan telah hilang cahayaNya,
9. Dan matahari dan bulan dikumpulkan,
10. Pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"
11. Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung!

Pada rangkaian ayat ini Allah memberikan gambaran akan dahsyatnya hari kehancuran (yaumul faza’) yaitu dimana semua makhluk yang ada akan dihancurkan dan dimatikan tanpa terkecuali. Begitu hebatnya sehingga pada saat itu tidak ada yang peduli pada yang lain kecuali kepada keselamatannya sendiri.
Pada Surat Abasa : 33 – 36 Allah berfirman :
33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. Dari ibu dan bapaknya,
36. Dari istri dan anak-anaknya.

Senada dengan Surat Al Qiyaamah ayat (11), pada surat Al Ma’aarij : 11-15 Allah menegaskan bahwa tidak akan ada yang dapat menolong mereka ketika hari kiamat
11. Sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau Sekiranya Dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,
12. Dan isterinya dan saudaranya,
13. Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).
14. Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.
15. Sekali-kali tidak dapat, Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,

Setiap kita akan kembali pada Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia.
Dalam lanjutan surat Al Qiyaamah : 12-15 Allah berfirman
12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri
15. Meskipun Dia mengemukakan alasan-alasannya.

Setiap amal yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan. Tak akan ada yang mampu ditutupi. Tidak akan ada alasan yang bisa membantu manusia karena justru seluruh anggota tubuh yang akan bersaksi atas apa yang telah dikerjakannya.  
Allah SWT berfirman dalam surat An Nur : 24

24. Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. 
Semua anggota tubuh akan menjadi saksi dalam mahkamah pengadilan Allah dengan sejujur-jujurnya dan tidak seorangpun bisa berbohong untuk menutupi keburukannya.

Wallahu’alam bishowab

Disusun berdasarkan taujih Ust. Asep Nurhalim, Lc.  pada Kajian Rabuan
Tanggal 11 Mei 2011, pkl 07.00-07.45, di Ruang Aula Masjid Al Hurriyyah IPB
PSDM HIMMPAS IPB    

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GAMBARAN AHLI NERAKA SELAMA HIDUP DI DUNIA


Kajian Al Qur’an surat Al Muddatstsir:48-56

48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.
49. Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?,
50. Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
51. Lari daripada singa.
52. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.
53. Sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.
54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan.
55. Maka Barangsiapa menghendaki, niscaya Dia mengambil pelajaran daripadanya (Al Quran).
56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.

Tidak dapat dipungkiri bahwa datangnya hari pembalasan  merupakan janji Allah yang pasti akan terjadi. Pada hari itu setiap manusia akan dihadapkan pada segala sesuatu yang ia kerjakan selama di dunia. Tak satupun aktivitas yang tidak akan mendapat balasan. Semuanya secara detail akan terpaparkan dengan jelas bukan hanya yang besar tapi juga yang sangat kecil. Tak ada yang samar dan tertutupi apalagi kuasa dari manusia untuk menyembunyikannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8:

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula
Pada hari itu tidak akan ada yang mampu menolong manusia kecuali amal sholeh yang ia kerjakan. Bagi mereka yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah maka Rasulullah SAW akan memberikan syafaat untuk menambahkan kebaikan atas amal sholeh yang mereka kerjakan. “Dari Abu Hurairah r.a beliau menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi was sallam bersabda, “Setiap Nabi alaihis salam memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi telah menggunakan doa tersebut. Dan aku menyimpannya sebagai syafa’at bagi ummatku, kelak di hari kiamat. Maka, syafa’at tersebut Insya Allah akan didapati oleh setiap orang dari umatku yang wafat dalam keadaan tidak menyekutukan Allah ta’ala dengan suatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Syafaat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang bertauhid dan ikhlas karena Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, “Wahai Rasulullah, siapa yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu?” Beliau menjawab, “Orang yang mengatakan,’Laa ilaaha illallah’ dengan ikhlas dalam hatinya.”(H.R. Bukhari).

Pada ayat ke 48 pada surat Al Muddatstsir Allah menjelaskan kondisi para penghuni neraka yang tidak akan mendapat manfaat dari syafaat yang mereka harapkan. Allah secara tegas menyatakan
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.
Kaum musyrikin selalu beranggapan bahwa tuhan-tuhan yang mereka sembah akan mampu memberikan syafaat bagi mereka di sisi Allah. 

Hal ini digambarkan dalam Al Qur’an surah Yunus:18
18. Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?"Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).

Ketergantungan orang-orang musyrik kepada tuhan-tuhan yang mereka sembah adalah ketergantungan batil yang tidak bermanfaat. Mereka beranggapan bahwa berhala yang disembah merupakan jalan untuk mencapai Allah SWT. Pada kenyataannya berhala-berhala yang mereka sembah bukanlah sesuatu yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mereka sebaliknya hanya sesuatu yang sia-sia dan bahkan membuat mereka semakin jauh dari Allah. Itulah kebodohan mereka yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sebenarnya tidak lain hanya menjadikan mereka semakin jauh.

Pada lanjutan ayat berikutnya yaitu pada surat Al Muddatstsir ayat 49-51, Allah berfirman:
49. Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?,
50. Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
51. Lari daripada singa.

Pada ayat ini secara khusus Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an berkomentar tentang gambaran keledai liar yang lari berhamburan ke segala penjuru lantaran sangat takut dengan seekor singa. Pemandangan seperti ini merupakan kondisi yang sangat lazim ditemukan dan cukup familiar bagi masyarakat pada zaman itu terutama bagi bangsa Arab. Betapa enggannya orang-orang kafir selama hidupnya untuk mendengarkan peringatan-peringatan dari Allah SWT hingga digambarkan laksana keledai yang lari ketakutan terhadap singa.

Senada dengan ayat di atas, Allah SWT juga berfirman dalam Surat An A’raaf:179
179. Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

Pada ayat ini Allah menyerupakan para penghuni neraka semasa hidupnya seperi binatang ternak dan bahkan lebih rendah lagi. Yang cukup menarik bila kita hubungkan dengan Surat Al Muddatstsir ayat 50 adalah dipilihnya keledai liar (yang lazim juga menjadi binatang yang diternakan) untuk menunjukkan kondisi orang-orang kafir tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa keledai identik dengan binatang yang bodoh. Simbol keledai biasanya digunakan untuk menunjukkan kebodohan. Pada rangkaian ayat ini tentu Allah juga ingin menyampaikan kepada kita bahwa kondisi mereka yang terus enggan dan menghindar dari peringatan Allah adalah bentuk kebodohan luar biasa yang tidak pernah mereka sadari. 

Perilaku orang-orang kafir ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang yang beriman yang selalu mengharapkan hidayah Allah SWT. Hidayah tentu tidak akan sampai ketika kita enggan dan menjauh dari sumber-sumbernya. Sebaliknya hidayah akan ditunjukkan kepada orang yang benar-benar bersungguh-sungguh (berjihad) untuk mendapatkannya. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ankabut:69

69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Keengganan orang-orang kafir untuk beriman kepada agama Islam ternyata bukan semata-mata disebkan karena mereka belum memahami ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW tetapi disebabkan adanya hasad atau dengki pada hati mereka. Hal ini ditegaskan Allah pada lanjutan Surat Al Muddatstsir ayat yang ke-52:

Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa definisi hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Pada masa Rasulullah Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul maka permusuhan yang paling hebat pada dakwah beliau justru datang dari pembesar-pembesar Quraisy lantaran mereka bukan tidak mengerti apa yang disampaikan tetapi karena kedengkian yang menutupi hatinya sehingga tidak ada hidayah bagi mereka. Mereka tidak bisa menerima bahwa Muhammad merupakan utusan Allah dan kalaupun ada yang pantas menjadi nabi maka merekalah orangnya. Bahkan sebagian tokoh seperti Musailamah Al Kadzab berani memproklamirkan diri sebagai Nabi dan membuat gubahan ayat untuk menandingi Al Qur’an. Kedengkian seperti ini terus terpelihara hingga sekarang. Dalam hati selalu ada kebencian dan permusuhan sehingga selalu berusaha melancarkan serangan-serangan yang bertujuan menghancurkan Agama Islam.

Tabiat berikutnya dari penghuni neraka adalah mereka yang tidak takut terhadap negeri akhirat. Pada lanjutan Q.S. Al Muddatstsir Allah berfirman:
53. Sekali-kali tidak. sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.
54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan.
55. Maka Barangsiapa menghendaki, niscaya Dia mengambil pelajaran daripadanya (Al Quran).
56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.

Dalam Al Qur’an kita akan banyak menjumpai ayat-ayat yang berisi peringatan terutama siksaan Allah bagi mereka yang lalai dan ingkar pada-Nya. Adanya gambaran siksa akhirat diciptakan untuk menghadirkan rasa takut bagi manusia. Bukan hanya siksaan ketika di akhirat bahkan ketika kematianpun siksaan sudah sangat menyakitkan bagi mereka yang ingkar. Allah berfirman dalam surat Al An’aam:93
93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.

Dalam ayat lain seperti surat Al Hajj :19-22, Allah menggambarkan siksa neraka dengan siksaan yang luar biasa:
19. Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
20. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).
21. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
22. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini" 

Bagi mereka yang terbuka hatinya tentu akan mampu mengambil pelajaran. Ayat-ayat seperti ini akan menghadirkan rasa takut yang luar biasa sehingga setiap tingkah laku yang ia lakukan akan selalu berhati-hati, selalu berusaha mentaati hukum Allah karena ia tidak ingin membuat Allah murka kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang enggan mengambil pelajaran dari Al Qur’an, ayat-ayat ini tidak akan berarti apa-apa. Kesombongan dalam dirinya telah menutupinya dari kebenaran ayat-ayat Allah. Sehingga tidak akan ada rasa takut dalam dirinya terhadap hari akhirat. Bila sudah seperti ini, di dunia ia hanya akan menuruti kehendak hawa nafsunya.Jauh dari tuntunan Allah SWT hingga kematian menjemputnya. Na’udzubillah mindzalik.

Wallau’alam Bishowab
Disusun oberdasarkan taujih Ust. Drs. E. Syamsudin  pada Kajian Rabuan Tanggal 4 Mei 2011, pkl 07.00-07.45, di Ruang Aula Masjid Al Hurriyyah IPB
PSDM HIMMPAS IPB

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS